22 Maret, 2009

POLITIKUS KATOLIK

POLITIK

  • Seni usaha menciptakan kesejahteraan umum sebanyak mungkin manusia, meningkat secara kualitatif maupun kuantitatif
  • Landasan dasar : manusia adalah citra pribadi Allah, yang merupakan kesatuan jiwa dan badan (jasmani dan rohani)
  • Sehingga : Politik adalah untuk manusia dan bukan manusia untuk politik
  • Landasan Dasar Lain : Allah menghendaki manusia menaklukkan dan mengolah semua ciptaannya, untuk membatu manusia memuji dan menghrmati Allah, sehingga manusia mengalami kesejahteraan jasmani dan rohaninya.

POLITIKUS KATOLIK

  • Arti Luas : Adalah seniman seniwati yang berjuang, dengan semangat iman Katoliknya untuk semakin mensejahterakan secara rohani jasmani sebanyak mungkin manusia.
  • Arti Sempit : Adalah seniman seniwati yang berjuang, dengan semangat iman Katoliknya untuk semakin mensejahterakan jasmani dan rohani sebanyak mungkin manusia, dengan menjadi anggota partai politik tertentu.
  • Arti Dasar : Adalah seorang pribadi yang beragama-beriman Katolik, entah pria entah wanita, yang merasa mempunyai kemudahan karena talenta yang ada di dalam dirinya sebagai anugerah Tuhan, Untuk terlibat kedalam percaturan ide-ide yang bersifat kenegaraan dan ke dalam perhatian terciptanya kesejahteraan jasmani-rohani masyarakat umum, baik ditingkat lokal, nasional maupun internasional. Keterlibatan etis Politik Etis dan keterlibatan Praktis disebut Politik Praktis.

POLITIKUS KATOLIK : ANGGOTA PENUH GEREJA

  • Bertanggung jawab dan wajib mentaati ajaran moral-moral Magisterium Gereja Katolik.
  • Bertanggung jawab dan wajib menempuh hidup Sakramental.
  • Bisa terjadi, diluar bidang iman-moral Katolik (otonomi hirarki), yaitu dalam bidang keduniaan (otonomi awam Katolik), politikus Katolik tidak sejalan dengan imam moral Katolik (misalnya anjuran KWI untuk tidak menggunakan nama Katolik dalam nama partai poltik)

POLITIKUS KATOLIK DALAM LEMBAGA GEREJA KATOLIK

  • Tidak berbicara atas nama : Gereja Katolik/ seluruh umat Katolik, Keuskupan, Umat Paroki
  • Kecuali bila mendapat mandat resmi dari Herarki
  • Berbicara atas nama : pribadi, rasul Tuhan.


POLITIKUS KATOLIK

  • Dapat masuk ke segala partai/ orpol/ ormas
  • Tidak meninggalkan agama –iman Katolik, malah mendalaminya terus menerus.
  • Bisa menempuh misi khusus.


CARA BERSIKAP DAN BERTINDAK POLITIKUS KATOLIK

  • Berdasarkan semangat Injil dan ajaran Gereja Katolik (khususnya Konsili Vatikan II)
  • Pro aktif dan unggul dalam inisiatif
  • Berjuang untuk memenangkan kebenaran-kebenaran, yang mengutamakan pencapaian kesejahteraan sebanyak mungkin umat manusia
  • Licin bagaikan belut dalam roh

POLITIKUS KATOLIK DALAM HUBUNGAN DENGAN TUHAN

  • Justru semain mendekatkan diri pada Tuhan, sebab Dialah sumber kebijaksanaan, sumber kekuatan dan sumber harapan.
  • Karena politikus Katolik menghadapi seribu satu penggodaan jahat


GAYA PEWARTAAN INJILI POLITIKUS KATOLIK

  • Model Cahaya : mewartakan nilai-nilai injili dengan terus terang (bahasa pertama)
  • Model Garam : mewartakan nilai-nilai injili yang umumnya mencocoki humanisme universal, tidak secara terus terang (bahasa kedua)
  • Penggunaan model seturut situasi kondisi real dan dalam terang kebijaksanaan roh kudus


HUBUNGAN ANTAR POLITIKUS KATOLIK

  • Hubungan antar politikus Katolik perlu dibangun, berkat kedalam iman moral Katolik para politikus Katolik atau berkat bantuan penekanan nilai-nilai iman moral katolik dalam kerasulan politik oleh herarki
  • Hendaknya sesama politikus Katolik memandang diri mereka sebagai sama-sama rasul awam Katolik Kristus yang berbeda ladang kerasulannya. Mereka perlu saling menghargai, menghormati dan saling mendukung
  • Selayaknya mereka saling mendoakan satu sama lain, supaya mereka mampu mendengarkan bimbingan-bimbingan terang Roh Yesus Kristus
  • Yang merusak hubungan antar politikus Katolik adalah obsesi, haus akan kekuasaan, haus akan kehormatan dan haus akan duniawi.


POLITIKUS KATOLIK PERLU BERKUMPUL SECARA BERKALA

  • Mengikuti jejak Yesus Kristus yang mengumpulkan para rasulnya sendiri secara khusus, kemudian disebar
  • Dikumpulkan bersama juga berarti tidak berkumpul secara fisik, tetapi sendiri memakan bahan-bahan Katolik untuk meningkatkan kualitas kerasulan politik
  • Tujuannya :
    Ø Meningkatkan persahabatan rasuli
    Ø Mengisi diri dengan nilai-nilai baru
    Ø Saling bertukar pengalaman/ saling mengisi kualitatif


POLITIKUS KATOLIK PERLU MEMIKIRKAN REGENERASI

  • Roh Yesus Kristus yang menjiwai Gereja Katoliknya mengurus regenerasi pengganti rasul-rasulnya, untuk pelanjutan pengembangan Kerajaan Allah di dunia
  • Demikian pula hendaknya para politikus, untuk ikut serta Roh Yesus Kristus yang mengembangkan Kerajaan Allah melalui Bidang Kerasulan Politik
  • Bahkan Gereja Katolik harus memikirkan pelahiran dan pengembangan politikus-politikus Katolik sebagai rasul-rasul Kristus

POLITIKUS KATOLIK MINORITAS DALAM JUMLAH

  • Harus licin bagaikan belut untuk memenagkan ide-ide benarnya melalui ”pinjam mulut politikus golongan mayoritas”
  • Harus lebih berprinsip teguh pada ”Procees Oriented”, dari pada ”Product Oriented”
  • Meneladani 12 rasul : harus menggembleng diri menjadi politikus Katolik yang unggul


POLITIKUS KATOLIK KADANG HARUS MENEMPUH

”PRINSIP MINUS MALUM”

  • Dalam keadaan terpepet orang harus mengambil keputusan diantara dua kemungkinan yang buruk. Dia terpaksa mengambil pilihan yang bobot keburukannya lebih kecil/ ringan
  • Memang ada kejahatan yang tidak mungkin dibongkar secara tuntas, sehingga hanya ada kemungkinan ”menekan kejahatan sekecil-kecilnya”


POLITIKUS KATOLIK BERPRINSIP

” SALUS POPULI SUPREMA LEX

  • Keselamatan dan kesejahteraan umum seluruh rakyat adalah hukum tertinggi
  • Dasarnya adalah Allah lah yang mengurus penyejahteraan umum seluruh ciptaanya
  • Semakin mensejahterakan jasmani-rohani sebanyak mungkin umat manusia semakin berkenan pada Allah
  • Seluruh ajaran injil tidak ada yang bertentangan dengan humanisme universal, malah sebaliknya menjadi sumber nilai-nilai humanisme universal

POLITIKUS KATOLIK BERPRINSIP

” VOX DEI EST VOX POPULI”

  • Artinya : ” suara murni seluruh rakyat, berarti tak ada manipulasi, adalah suara Tuhan”
  • Landasan : Tuhan memang mengelola sejarah umat manusia

POLITIKUS KATOLIK BERJUANG DENGAN MOTTO ” AMDG”

  • Ad Maioram Dei Gloriam yang berarti yang kupilih dan kuperbuat hanyalah hal-hal yang lebih menambah keagungan nama Allah (yang berkenan di hati Allah)
  • Landasan : mengikut jejak Yesus Kristus, yang hidupnya selalu mengutamakan budi, hati dan kehendak Allah Bapa

POLITIKUS KATOLIK BERJUANG DENGAN

”SEMANGAT RENDAH HATI”

  • Rendah hati berarti menerima realitas-realitas positif untuk disempurnakan dan menerima realitas-realitas negatif untuk diatasi satu demi satu
  • Menyempurnakan keutamaan-keutamaan suci
  • Mengatasi kekurangan satu persatu untuk disempurnakan
  • Selalu belajar tak kenal henti untuk menyempurnakan diri (Mt. 5;48)


POLITIKUS KATOLIK PERLU KESEIMBANGAN DAN INTEGRITAS KEPRIBADIAN

  • Berkepribadian perpaduan seimbang peran IQ (Intelligence Quotiens), EQ (Emotional/ Social Quotiens) SG (Spritual Quotiens) dan PQ (Physical Quotiens)
  • Fortiter In Re artinya berpegang teguh pada prinsip-prinsip kebenaran
  • Suaviter In Modo artinya lihai dalam meloby orang-orang lain untuk memenangkan pendapatnya

POLITIKUS KATOLIK BERPRITUALITAS SALIB MENUJU KEBANGKITAN

  • Tahan banting, tahan menderita, dalam menegakkan nilai-nilai kebenaran yang luhur mulia
  • Senang dalam menghadapi tantangan kesulitan
  • Suka bekerja keras, namun dengan bijaksana
  • Tidak gila, kenikmatan, kehormatan dan kekuasaan


POLITIKUS KATOLIK PERLU MENJAGA KELESTARIAN NKRI

  • Karena selalu ada golongan yang mau mengganti dasar negara PANCASILA
  • Dengan terus menerus mewaspadai kemungkinan penyelewengan dari Preambul UUD 1945
  • Karena NKRI memang terlahir-tercipta dari kesatuan dan persatuan aneka golongan (suku, budaya, ras, keturunan, bahasa, agama dan kepercayaan)
  • NKRI jelas sekali tidak dilahirkan oleh pemeluk agama/ kepercayaan mayoritas tertentu


POLITIKUS KATOLIK PERLU MENJADI NEGARAWAN SEJATI

  • Perlu meletakkan perjuangan penyjahteraan jasmani-rohani seluruh rakyat ditempat tertinggi, daripada kepentingan golongan, partai dan atau kepentingan pribadi
  • Negarawan negarawati sejati berjuan untuk mewujudnyatakan cita-cita seluruh bangsa Indonesia yang terpatri dalam Preambul UUD 1945 dan PANCASILA

Dikutip dari:

Buletin RR- DASA

Pusat Spritualitas Awam (PSA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar