06 Februari, 2009

PRESS RELEASE FMKI SURAKARTA

“MINIMNYA JEJAK REKAM CALEG,
SULITKAN PEMILIH TENTUKAN PILIHANNYA”


Minimnya jejak rekam Calon Legislatif tahun 2009 menjadikan informasi kepada pemilih sangat kurang. Sehingga untuk mengharapkan pemilih dapat menentukan pilihannya dengan cerdas masih jauh dari harapan.
Oleh sebab itu Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI) Kota Surakarta mencoba untuk memfasilitasi dalam bentuk Wawanhati antara Calon Legislatif (Caleg) dengan umat Katolik di Daerah Pemilihan (Dapil V) umumnya dan Kota Surakarta khususnya. Adapun rencana kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada hari Minggu pagi, 8 Februari 2009 di Aula gedung non-medik RS Brayat Minulya. Adapun narasumber yang akan hadir antara lain Erros Djarot (Ketua Umum PNBK), Dita Indahsari (Caleg PBR), Aria Bima (Caleg PDI-Perjuangan) dan Paulus Pangka (Caleg PKDI).
Selama ini masyarakat hanya mendapatkan informasi searah melalui kampanye para Caleg tanpa bisa mengetahui kemampuan dan kapabilitas dari Caleg-Caleg tersebut. “Hal inilah yang menjadi perhatian utama dari FMKI agar masyarakat tahu bagaimana kemampuan para caleg tersebut,” ungkap P. Bambang Ary Wibowo Ketua FMKI kota Surakarta. “Biarlah nanti masyarakat yang menilai apakah mereka memang pantas menjadi wakil mereka.”
Sebagai pelaksana dari Hierarki Gereja Katolik di Keuskupan Agung Semarang dalam bidang sosial politik kemasyarakatan, maka FMKI mencoba menggagas kegiatan yang tujuannya memberikan dialog dua arah antara Caleg dan konstituennya. “Bagi gereja terbuka untuk semua Caleg guna memberikan pandangan mereka dalam menjalankan roda ketatanegaraan di Indonesia,” ungkap Ketua FMKI Solo ini. “Siapapun yang berkehendak baik dengan mengedepankan keberanekaragaman bangsa ini, silakan saja untuk nantinya bekerja sama dengan gereja dn umat Katolik.”

Memilih dengan Cerdas

Berkaitan dengan fenomena “Golput”, FMKI sebagai bagian dari hierarki Gereja Katolik di Keuskupan Agung Semarang berpedoman bahwa gereja mendorong agar umat katolik untuk menggunakan haknya dengan sebaik-baiknya. “Gereja mendorong umat untuk memilih dengan cerdas, merdeka dengan hati nurani serta bertanggung jawab terhadap pilihannya tersebut,” ungkap Ketua FMKI ini. “Bagi gereja Golput merupakan fenomena yang hidup di tengah masyarakat dan merupakan bagian dari aktualisasi politik yang tidak bisa dihindarkan.”
Justru Gereja Katolik jelas tidak akan mendukung partai politik yang dalam pelaksanaan hari pemungutan suara tidak mengedepankan asas demokrasi dengan memberikan kemerdekaan memilih bagi siapapun. “Kami tidak akan memberi dukungan terhadap Parpol yang membuat sistem keharusan untuk memberikan suara kepada salah satu calon saja, karena bertentangan dengan pedoman dan prinsip gereja yang menghargai hak dan pendapat yang berbeda.”

KPU Harus Tegas

Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI) Kota Surakarta meminta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surakarta dan Pemerintah Kota Surakarta membuat aturan yang tegas dan jelas tentang aturan kampanye. Permintaan ini menyusul banyaknya pelanggaran-pelanggaran kampanye yang dilakukan di lingkungan tempat ibadat maupun tempat pendidikan.
“Kami menemukan adanya pelanggaran penyebaran tanda gambar di dalam lingkungan gereja oleh salah satu caleg yang kasusnya sudah dilaporkan kepada pihak Panwaslu Kota Surakarta,” ungkap Ketua FMKI Kota Surakarta.
“Kami minta KPU untuk berkoordinasi dengan Pemkot guna membuat aturan yang tegas berapa radius dari dekat tempat ibadat maupun tempat pendidikan yang tidak diperbolehkan untuk penyebaran tanda gambar atau atribur parpol dan caleg,” ujar Ketua FMKI Kota Surakarta ini lebih lanjut. “Kami dalam hal ini Gereja dan Umat katolik tidak bisa berbuat apa-apa saat mereka menyebarkan persis di depan pintu halaman gereja pada saat selesai perayaan misa pada hari Minggu dan hal itu sebenarnya sangat mengganggu.”
Bagi gereja Katolik sebenarnya terbuka bagi siapapun untuk memperkenalkan diri dalam rangka kampanye, tetapi tetap mengedepankan aspek etika berpolitik. Bahkan FMKI Kota Surakarta sendiri kerja sama dengan Penghubung Karya Kerasulan dan Kemasyarakatan Keuskupan Agung Semarang (PK4AS) Koordinator Kevikepan Surakarta akan meyediakan ruang bagi para caleg untuk bertemu dengan umat Katolik di Kota Surakarta. “Silakan para caleg mempergunakan media wawanhati dengan umat Katolik untuk menyampaikan visi dan misinya,” ujar P. Bambang Ary Wibowo, SH yang juga selaku Koordinator PK4AS Kevikepan Surakarta ini. (PR/FMKI).


---- o0o ----

Tidak ada komentar:

Posting Komentar