Dalam aksinya pada hari kamis 12 Februari 2009, mahasiswa menolak jadwal pemilu, yang bertepatan dengan Hari Raya Paskah, yang dirayakan umat kristiani. Kericuhan berlangsung saat ratusan mahasiswa Universitas Widya Mandira Kupang, berupaya untuk menerobos masuk ke kantor gubernur NTT.Upaya mahasiswa ini mendapat perlawanan dari petugas Satuan Polisi Pamong Praja yang dibantu aparat kepolisian. Situasi sempat memanas saat beberapa mahasiswa pendemo ditangkap karena berbuat anarkis. Dalam orasinya, mahasiswa meminta agar pemerintah dapat mengubah jadwal pemilu pada 9 April mendatang. Karena pada hari itu umat kristiani sedang merayakan Paskah, dan pemerintah seharusnya menghormati hak umat beragama. Mahasiswa memberikan waktu sepekan bagi pemerintah untuk mengubah jadwal pemilu. Jika tuntutan ini tidak dipenuhi, mahasiswa mengancam akan kembali berunjuk rasa dan menduduki kantor gubernur NTT.(RIZ)
dikutip dari : Metrotvnews.com, Kupang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar