Sidang Rakyat Yogyakarta Senin 13 Desember 2010 yang menggelorakan aspirasi warga DIY untuk tetap mempertahankan keistimewaannya, telah mendorong Sidang Paripurna DPRD Propinsi DIY untuk menetapkan Sri Sultan dan Paku Alam yang bertahta sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY. Bertolak belakang dengan keinginan Pemerintah yang tetap menghendaki adanya pemilihan Gubernur dan Wakil Gubenrur DIY sebagaimana draft RUUK – DIY yang diserahkan kepada DPR RI (18 Des 2010). Adanya “kontroversi” tersebut dan berbagai dinamikanya yang dikhawatirkan bisa berdampak pada keutuhan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka Penghubung Karya Kerasulan Kemasyarakatan Kevikepan DIY yang telah berketetapan bahwa Keistimewaan DIY adalah untuk keejahteraan masyarakat, untuk memperkokoh keutuhan NKRI, dan untuk lebih menjadikan Jogja sebagai “City of Tolerance”, bekerja sama dengan Forum Masyarakat Katolik Indonesia Propinsi DIY akan menggelar Sarasehan Kebangsaan dengan tema “ Jogja Istimewa Untuk Indonesia” besok pada :
Hari/ Tanggal : Minggu, 16 Januari 2011
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : GKS Widyamandala
Jl. Abubakar Ali 14 Yogyakarta
Nara Sumber : Jend. TNI (Purn) Tyasno Sudarto, GBPH H. Joyokusumo, Rm. G. Budi Subanar, SJ
Yogyakarta, awal tahun 2011
Yang mengundang,
Koord. PK3 Kevikepan DIY
Drs. S. Totok Sudarwoto
Ketua FMKI Prop. DIY
R. Sigit Widiarto, M. Hum
Turut Mengundang
Vikaris Episkopal DIY
Rm. B. Saryanta Wiryaputra, Pr.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar